(Harusnya) Bayarlah upah sebelum kering keringatnya

Bayarlah upah sebelum kering keringatnya. Ungkapan itu tepat apabila anda memiliki sebuah usaha dan karyawan yang bekerja untuk anda. Kenapa?
Banyak alasan yang membenarkan ungkapan tersebut. Jangan hanya dipandang dari sudut agama tapi juga pandanglah dari sudut hak karyawan. Sebagai karyawan tentu punya kewajiban untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu bahkan terkadang deadline bisa menjadi sangat mepet. Karyawan mungkin mengeluh tentang deadline yang sangat mepet tapi tetap berusaha menyelesaikan target dan kewajiban yang dibebankan pada mereka. Mungkin dengan mengorbankan waktu dan aktivitas yang harusnya bisa dilakukan di waktu luang, karena harus memanfaatkan waktu luang demi menyelesaikan tanggung jawab. 
Setelah tanggung jawab selesai, tentunya anda sebagai seorang pemilik usaha yang sudah terpenuhi haknya, dimana pekerjaan diselesaikan oleh karyawan anda, harus memenuhi kewajiban anda yang tak lain juga merupakan hak karyawan. Membayar upah atau gaji. Kenapa harus membayar sebelum kering keringatnya? Rasa lelah dan usaha yang dilakukan untuk menyelesaikan pekerjaan itu akan terbayar dengan gaji sesuai dengan perjanjian yang dilakukan di awal. Sehingga untuk pekerjaan selanjutnya akan tetap berlangsung dengan semangat karena para karyawan merasa hak pasti terpenuhi setelah kewajiban dituntaskan.
Bgaimana kalau anda lupa? Atau bahkan sengaja tidak membayar gaji yang merupakan kewajiban anda. Mungkin karyawan berusaha menepati kewajibannya karena mereka memilliki surat kontrak, sehingga kalau ada sesuatu yang tidak beres maka perjanjian di atas kontrak yang akan berbicara. 
Tapi bagaimana kalau anda pemilik usaha yang melanggar kontrak anda sendiri? Bukankah di setiap kontrak tertera kalau anda harus membayar gaji sebagai upah atau penghargaan atas kerja keras karyawan. Rasa-rasanya ini adalah hal normal di seluruh dunia. Anda boleh berkilah kalau anda sedang menghadapi masalah pribadi. Namun bisakah anda penuhi kewajiban anda? Anda perlu tahu, karyawan juga manusia biasa, seperti anda. Mereka akan menuntut hak mereka selepas kewajiban mereka tuntas. Itu manusiawi. Mungkin hanya orang bodoh atau terlalu baik yang tidak akan pernah menyinggung persoalan ini. Karena itu adalah hak, maka posisi karyawan adalah benar. 
Masalah pribadi yang anda punya akan lebih baik kalau diselesaikan setelah menuntaskan hak karyawan. Secara normal, karyawan tidak perlu tahu dan terlibat dalam masalah anda selama mereka menuntaskan kewajiban sesuai kontrak yang berlaku. 
Anda janganlah banyak berkilah mengenai hal ini. Karyawan akan terus menuntut hak mereka untuk dipenuhi, apapun alasan anda. Anda jangan pernah mencoba kabur dari masalah ini. Kalau mau dilihat lebih dalam, hal ini lebih besar dari masalah gaji dan tanggung jawab. Gaji mungkin tidak seberapa, tapi kepercayaan yang diberikan karyawan, tidak anda balas dengan semestinya.  Kedua adalah tanggung jawab, anda bisa  lari dari para karyawan, tapi anda tidak akan pernah bisa lari dari tanggung jawab anda kepada Tuhan.
Semakin cepat anda menyelesaikan kewajiban anda, semakin cepat pula kepercayaan itu kembali. Demikian pula sebaliknya. Para karyawan tentunya berharap yang terbaik bagi anda. Tapi yang perlu diingat adalah, kalau anda semakin menjauh maka hal yang normal kalau para karyawan akan mendoakan hal yang tidak diinginkan untuk anda. Sekali lagi karyawan juga manusia biasa. Apakah anda masih percaya dengan Tuhan? Hukum karma?
Karyawan mungkin akan berhenti menuntut karena suara tidak didengarkan. Mungkin mereka juga merasa tidak perlu mengadakan demonstrasi besar-besaran seperti yang banyak terjadi karena itu hanya akan menguras energy dan dana, padahal para karyawan sendiri membutuhkan dana. Mungkin juga mereka sudah mengikhlaskan semuanya. Tapi anda cukup perlu ingat kalau Tuhan itu tidak tidur. Sekarang anda bisa aman menyimpan “gaji” karyawan anda, tapi suatu saat cepat atau lambat, hal itu akan menghambat bahkan menyerang balik anda. Oleh siapapun, dimanapun dan kapanpun. Kalau anda percaya, itu berita bagus. Kalaupun anda tidak percaya, setidaknya hal seperti ini sudah sangat sering terjadi…

(Hanya ilustrasi dari sebuah kejadian dimana anda bisa diwakilkan sebagai“OMG” dan karyawan ya tetaplah karyawan tanpa perlu menyebutkan nama dan institusi terkait)

Comments

Popular posts from this blog

Ijen-Baluran dalam sehari

Wisatawan China Perpanjang wisata di Bali akibat Wabah Virus Corona