Benbani

Siapa sih yang tidak kenal negeri singa ini? Hampir semua pasti tahu negara ini sebagai salah satu negara maju yang berada di daerah Asia Tenggara. Negara kecil yang namanya mendunia memang menjadi tempat tujuan wisata sekaligus bagi semua orang tak terkecuali orang Indonesia. Dibalik alasan untuk berwisata, tentunya ada beberapa hal yang akan membuatmu belajar banyak saat berada di Singapura. Apa saja itu? 1. Multikultur Sebagai negara yang multikultur, sudah tentu Singapura dihuni berbagai macam etnis yang berbeda-beda. Etnis terbesar yaitu Cina, Melayu, India dan beberapa etnis lainnya. Perlu diketahui walaupun Singapura adalah negara melayu tapi justru warga etnis melayu bukanlah yang terbanyak melainkan berada di urutan dua dibawah Cina. Hal ini berhubungan dengan sejarah di masa lalu. Apa yang kamu pelajari disini? Inilah yang tidak kamu temui di Indonesia. Indonesia memang terdiri dari ratusan suku tetapi mereka masih berada dalam satu etnis. Mungkin hanya beberapa seperti

Era globalisasi yang semakin berkembang dewasa ini tentunya berimbas pada berbagai sector kehidupan yang ada di negeri. Berbagai sector itu meliputi style, teknologi, travel, makanan dan masih banyak lagi. Manusia yang hidup selalu mengikuti perkembangan jaman tentunya ingin selalu update dengan hal-hal yang menjadi tren di sekitar mereka karena tentu saja mereka tidak ingin dianggap ketinggalan jaman. Salah satu yang perubahan yang mencolok adalah pada style . Kata style tentu tidak akan jauh dari fashion maupun kecantikan.  Dalam 10 tahun terakhir ini terjadi perubahan fashion yang cukup drastis. Kalau dulu banyak para desainer menonjolkan kesan ala barat karena modernitasnya, maka dewasa ini mulai bermunculan fashion dengan mengutamakan budaya lokal sebagai daya tarik utama. Banyak orang mulai sadar untuk menggunakan baju batik maupun baju dengan motif ala Indonesia. Batik mulai ditonjolkan dalam dunia fashion negeri ini Hal ini tidak terlepas dari kesadaran para pemud

Thailand memang tidak bisa dilepaskan dari dua hal yaitu sejarah masa lalu yang menarik untuk diketahui dan juga modernitas masa kini yang membuat negeri ini semakin gemerlap. Sawadee khaap.. Sawadee khaap Ungkapan yang selalu didengar begitu kita mendarat di negeri gajah putih. Bangkok memang nagih untuk dikunjungi karena banyaknya tempat wisata dan juga makanan yang serba murah. Walaupun tentu tidak semaju Singapura atau Kuala Lumpur tentunya. Perjalanan kali ini kami berniat mengunjungi kota tua Ayyutthya yang berlokasi sekitar 80 km sebelah utara Bangkok. Selanjutnya adalah berburu oleh-oleh di pasar akhir pekan Chatucak. Petualangan dimulai dengan menuju Ayyuthya. Banyak opsi menuju kesana diantaranya menggunakan taksi, bus maupun kereta api. Setelah kami pertimbangkan, akhirnya kami pilih taksi mengingat rombongan kami ada 9 orang. Kami mencoba beberapa kali menawar taksi yang berhenti di sekitar Khaosan. Dan akhirnya kami dapatkan harga 220 Baht per orang selama

Mungkin tidak banyak yang mengenal Johor Bahru karena kota ini memang bukan kota wisata. Terlebih lokasinya yang berada tepat di seberang Singapura menjadikan kota ini hanya sebagai tempat penyeberangan antara Kuala Lumpur dan Singapura. Kalau kamu berkunjung ke Johor saat ini mungkin akan terasa berbeda andaikan anda pernah datang beberapa tahun yang lalu. Banyak area yang mulai berubah meskipun pusat keramaian adalah di daerah JB sentral dan sekitarnya saja.  JB sentral? Yap inilah pusat dari Johor Bahru dimana kamu bisa menuju ke berbagai area di negeri (wilayah) Johor maupun melanjutkan perjalanan ke Kuala Lumpur atau Melaka (via terminal Larkin) atau menyeberang ke Singapura melalui Woodlands yang terletak tidak jauh dari JB sentral. Disamping itu ada pula Mall maupun tempat bersantai untuk menikmati malam Johor baru sambil menikmati santap malam dengan harga yang sangat terjangkau. NB : kalau makan di foodcourt JB sentral, isi ulang dulu kartu atau buat kartu member (baru),

Inilah maskot utama dari Banyuwangi. Ijen dan Baluran. yapp!  Api biru. Ya itulah yang menjadi alasan kami untuk mengunjungi Banyuwangi. Kami ingin melihat api biru dengan mata kepala sendiri. Demi mendapatkan ini kami harus siap resikonya. Yaitu berangkat tengah malam untuk mulai naik ke kawah sekitar jam 1 dini hari. Aroma dingin bahkan membeku sudah terasa sekali jauh sebelumnya karena kami harus berangkat dengan motor menuju Paltuding, atau pos pendakian kawah Ijen (lebih disarankan untuk sewa mobil atau share cost) Kami berangkat jam 12 malam dan sampai di Paltuding jam 1.30. Udara yang sangat dingin seolah tidak perlu lagi dihiraukan. Untungnya jalanan menuju Paltuding sangat mulus sehingga kendaraan bisa melaju dengan kecepatan yang diinginkan. Sesampainya disana, kami langsung membeli tiket masuk dan mulai pendakian. Perlu diingat bahwa pendakian berlangsung sekitar 2,5-3 jam akan tetapi banyak pendaki yang naik, terutama para bule yang penasaran dengan api biru.