Penang dalam hitungan jam
Melanjutkan
cerita perjalanan dari Bangkok. Ini jalan pulang yang bisa dibilang anti
mainstream. Aku sengaja gag cari tiket PP Jakarta-Bangkok karena ingin
menjelajah dua negara walau dalam waktu singkat. Memang cuma 5 hari tapi bagiku
yang terpenting bukan lamanya tapi bagaimana menikmati perjalanannya? Setuju?
Good!
Stasiun
Hua Lampong Bangkok jadi tempat persinggahan terakhir dan waktunya lanjut ke
Stasiun Butterworth Penang. Cusss!
Kebayang kan 22 jam? |
Keretanya
mirip sama kereta di Indonesia cuma fasilitasnya aku akui jauh lebih baik.
Indonesia harus banyak belajar. Aku naik kereta selama 22 jam. Wow!! Pertama
liat langsung kebayang badan yang bakal hancur gara-gara duduk selama 22 jam. Tapi
ternyata kenyataan tak seburuk apa yang dikhawatirkan. Haha so positive
thinking aja!
Di
kereta ini lah lagi-lagi aku bertemu orang-orang yang menurut ku super sekali.
Baru pertama duduk, langsung ngorbrol sama ibu-ibu sebut saja Mrs. Sg. Mrs Sg
ini ternyata bisa bahasa Thailand karena mengajar bahasa inggris di Chiang Mai,
Thailand utara.
Beliau orang Singapore dan ini kali pertama naik kereta ke
Penang karena ingin mengunjungi sahabatnya. Wow ternyata sama-sama pengalaman
pertama. Sepanjang sore dihabiskan dengan ngobrol bersama ngalor-ngidul dalam
bahasa inggris tentunya haha. Oiya FYI kereta berangkat jam 14.45 (sedikit
ngaret) waktu Thailand dan sampai Penang jam 13.00 (waktu Malaysia 1 jam lebih
awal). Setelah tau fasiilitas bisa tidur di kereta, aku udah gag peduli dengan
waktu yang lama.
Setalah
sekitar jam 7 malam, kondektur atau petugas datang dan membuka kursi dan kabin
atas untuk jadi kasur. Aku pilih kabin karena walau ga ada jendela tapi kalau
malampun gag bisa lihat pemandangan luar. Tidur malam yang nyenyak aku rasakan
di kabin kereta antar bangsa ini.
Kursi dan Kabin jadi kasur pas malem. Keren! |
Begitu
pagi tiba jam 06.00 kembali petugas datang dan merapikan semua kasur, disini
semua penumpang kembali duduk seperti biasa. Jam 7, kereta berhenti di Hatyai
dan disinilah aku bertemu lagi dengan seorang traveller sejati. Namanya David
dari Liverpool. Dia udah 8 bulan gag pulang dan yg bikin iri, dia sempet naik
kereta trans Siberia selama 3 minggu dari moskow ke Beijing. Super sekali!!
Disitu
kami ngobrol panjang lebar, ternyata dia mau keliling ke Malaysia dan lanjut ke
philipina. Aku sarankan untuk mengunjungi Indonesia dan dia sangat antusias.
Come to Indonesia, to Jogja and I will happily guide you my bro! kami saling
berbagi email dan juga Line. Oke someday kita akan bertemu lagi bro.
Akhirnya jam 10 kereta sampai
di Padang besar. Disinilah semua penumpang keluar untuk pengecekan di bagian
imigrasi karena posisinya keluar dari Thailand dan masuk ke Malaysia. Uniknya dari
10 rangkaian gerbong kereta, hanya 3 yang dipisah hanya mengarah ke Malaysia. Ini
dioperasikan sama kereta tanah melayu (KTM). Wow mantap. Begitu keluar dari
imigrasi, ternyata harus saling rebutan dan tempat dudukku tadi sudah diambil
penumpang lain entah siapa. Dan akhirnya aku nemu tempat duduk deket Bapak-bapak
dari Kanada namanaya Ben. Mantap. Beliau juga seorang backpacker dan penyelam.
Lapangan Gerorgetown |
Sepanjang perjalannnya keliling
dunia ternyata beliau juga mengajar selam untuk membiayai perjalananya. Super
sekali! Kami ngobrol panjang lebar dan ternyata dia sudah pernah ke Indonesia
beberapakali (akupun kalah, malu). Aku beritahu spot wisata yaitu raja ampat,
sabang dan wakatobi untuk menyelam(akupun belum pernah, someday harus kesana
amin). Kami pun bertukar email dan beliau bilang kalau aku travelling ke
Victoria, bebas silahkan mampir ke rumah. Okay my pleasure Sir. I will!
Dermaga penang |
Dan
tepat waktu sampailah di Butterworth, Penang! Penang sebenarnya dibagi 2. Satunya
pulau Penang dan satu lagi bagian semenanjung Malaysia termasuk stasiun ini. Untuk
menyeberang ke pulau cukup naik ferry 10 menit bayar 1,2 ringgit. Murah kan ya?
Dan baliknya ke daratan penang, free alias gratis tis tiss. Wow mantap!!
Bertemu sesama traveller. David yang tengah. Cool! Hope to see you soon |
Begitu
sampai stasiun, diantar David aku langsung beli tiket kereta ke KL Sentra dan
untungnya masih dapat seharga 40 ringgit. Kereta berangkat jam 10 jadi aku
masih punye waktu 7 jam buat eksplor Penang. Sempet? Sempetin aja. Seteleh menyeberang
akhirnya kami berpisah di pinggir dermaga. David dan temannya, lupa namanya,
menuju hostel dan aku cuss cari makan. See you soon David!
ngeteh dulu boleh lah |
Setelah
puas mengisi perut dan ngeteh ria ala malaysia aku putuskan buat jalan kaki ke Georgetown, Ibukota Penang. Atau
mungkin pusat kotanya malah. Banyak bangunan kuno yang masih terawat. Kesannya seperti
kota tua Jakarta tapi lebih terawatt. Bukan maksud merendahkan tapi fakta hehe.
Santai sejenak dipinggir laut penang menikmatisiang sore. Dan akhirnya
kuputuskan untuk pulang lebih awal ke stasiun. Jalan kaki! Yap
istirahat di Stasiun Butterworth yang bersih dan mandi disana. Walaupun di
toilet ga masalah. Namanya backpacker juga asal irit dan tetep fit. Istirahat dan
sebelum magrib perut mulai keroncongan. Aku putuskan makan di belakang stasiun
ternyata murah cuma 7 ringgit nasi ayam + teh tarik.
Dan akhirnya kembali ke stasiun
menunggu kereta yang mengantarku ke KL sentral untuk langsung cuss ke KLIA dan
terbang ke Bandung. Kenapa Bandung? Penasaran mendarat di Bandara Husein yang
letaknya di tengah pemukiman warga. Akhirnya welcome back to Indonesia, Bandung
and Jogja.
Back to work!!
Perjalanan yang singkat tapi
asal kamu menikmati, itu bakal menjadi kenangandan pengalaman indah yang tak
terlupakan. Sekali lagi bukan masalah kuantitas (lamanya hari) tapi kualitas
(bagaimana kamu menikmati setiap jengkal perjalanan kamu). Setiap perjalanan
yang kamu lalui, harus kamu nikmati dan kamu syukuri. Karena kamu masih diberi
kesempatan untuk mendapatkan perjalanan itu. Entah sama siapa, kemana, berapa
lama dan ngapain aja asakan kamu menikmat,itu bakal super sekali buat
pengalaman hidupmu.
#travelling #abroad #Malaysia #Penang #KualaLumpur
Comments
Post a Comment