Karena mendaki tak sekedar mendaki

Tuhan maha besar. Ya benar tuhan memang menciptakan alam ini dengan seindah mungkin. Cara menikmati keindahan ciptaan tuhan dapat diwujudkan dengan berbagai cara.
Menikmati keindahan ciptaannya bisa dibilang juga mensyukuri ciptaannya.
Gunung. Ya ratusan bahkan ribuan gunung tersebar di seluruh penjuru dunia. Dengan tinggi yang bermacam-macam. Gunung andong adalah salah satu ciptaan yang unik. Ketinggian yang hanya 1726 m kalah jauh dibandingkan gunung Merapi, Merbabu dll. Tapi posisi yang berada tepat di tengah gunung Merapi Merbabu, Sindoro Sumbing dan Ungaran membuat lokasi puncak andong terasa sangat lah indah. Saat tak ada kabut maka pemandangan indah akan terhampar di depan mata.
Bisa dibilang berada di tengah gunung kalau ditarik garis diagonal.
Pendakian ke puncak Andong hanya 1-2 jam. Bahkan banyak orang bilang kalau itu lebih cocok disebut bukit daripada gunung. Puncak yang kelihatan dari basecamp hahaha lol.
Yap pendakian dilakukan bersama fajar, rama dan dewa gunung,sebut saja hananto. Berangkat dari jogja jam 22.30 dan sampai di basecamp jam 00.30. Hanya 2 jam perjalanan dari jogja cukup banyak cerita seru. Mulai dari motor jatuh gara-gara salah parkir sampai kedinginan gara-gara pakai celana pendek. Yap memang kalau pergi bareng dewa gunung selalu ada cerita di baliknya. Makhluk ini memang baik bin unik hahaha
Begitu perjalanan mendaki dimulai kami bertemu sesama pendaki dari temanggung, dan tak disangka tas carrier dari dewa gunung pindah ke punggung mas dari temanggung. Ya mungkin karena gag kuat dan mereka merasa kasihan. Kami aja gag kasihan hehehe.
Perjalanan ke puncak diselingi tawa canda karena kelucuan hananto. Cuaca dini hari yang terang cukup membantu perjalanan. Dan jam 03.00 sampailah kami di puncak dan mendirikan tenda. Puncaknya gag tinggi tapi tetep ramai tenda-tenda para pendaki. Super sekali :)

Yap setelah tenda beres kami istirahat 2-3 jam dan disambut dengan pagi yang berkabut. Sayang sekali kami kehilangan momen sunrise. Akhirnya jam 8 kabut mulai menghilang dan waktunya foto!
Mungkin cuma sekilas selama 2 jam kami manfaatkan waktu untuk berfoto bersama dan jam 10.00 kabut kembali turun. Kami kemasi tenda dan turun pukul 10.30. Waow perjalanan pendek yang cukup berkesan.


Pemandangan yang sangat indah membuat kami semakin merasa kecil. Kecil diantara gunung,langit bahkan alam semesta ini. Yang bisa dilakukan hanya mengagumi dan mensyukuri. Tak ada gunanya sombong. Sehebat apapun orang, tetaplah dia kecil dan hanyalah setitik kecil di alam ini.
Semakin sering menikmati alam lewat travelling ke kota, negara, pantai dan gunung, bukan hanya kesenangan pribadi yang dicari tapi juga kepuasan batin dalam mensyukuri ciptaan-Nya. Karena buatku mendaki tak sekedar mendaki. Bertualang tak sekedar bertualang dan travelling tak sekedar travelling. Selalu ada tujuan yang jauh lebih besar tapi digambarkan dengan satu hal yang sangat simpel. Benar itulah "bersyukur"..


Comments

Popular posts from this blog

(Harusnya) Bayarlah upah sebelum kering keringatnya

Ijen-Baluran dalam sehari

Wisatawan China Perpanjang wisata di Bali akibat Wabah Virus Corona