Tak seindah yang diharapkan dan tak seburuk yang dikhawatirkan

Mana yang bakal kamu pilih saat skripsi?Sebagai mahasiswa tingkat akhir tentunya kalau boleh bakal memilih dosen yang enak, gampang ditemui,dan bimbingan cepet. Tapi sayangnya kenyataan berkata lain. Disaat berharap mendapat dosen enak, malah diberikan dosen yang semacam killer. Mental langsung ciut biasanya. Hahaha wajar dosen semacam itu biasanya susah dan mintanya macem-macem dari A sampai Z bahkan kalau perlu setelah  Z. 
Buat sebagian besar mahasiswa bakal merasa takut atau ciut nyalinya. Tapi pelajaran berharga seminar bakal mengubah mindset. Menduga mendapat dosen penguji seminar Bu **** yang santai dan selow, ternyata malah dapat Pak *** yang walaupun santai tapi bisa dibilang buat senam jantung. 
Gimana tidak, beliau bisa dibilang sangat pandai dan menguasai hampir semua bidang TIP, sehingga apapun tema yang diambil maka kita gag bakal bisa mengelak. Tapi yasudahlah, Seminar pun tetap harus  berjalan. Show must go on men!!
Penyampaian materi seminar proposal berjalan lancar. Tetapi di sesi tanya jawab mulailah pembantaian dimulai. Berbagai pertanyaan, kritikan, sanggahan dan sodara-sodaranya mulai menyerang tanpa ampun. Ibaratnya kalau main bola serangan total dan penyaji seminar cuma bisa “Parkir Bus” , mirip strategi klub Inggris, inisial Chel***. Hahaha lol. Oh my God. 
Mental benar-benar diuji disini, bahkan mungkin sedikit dibuat malu karena hal sepele yang mengakibatkan kesalahan fatal dalam pembuatan proposal. Hanya bisa tersenyum menahan malu, sedikit kesal, kecewa dan lelah bercampur aduk seperti gado-gado tapi tak layak makan.
Tetapi satu hal yang didapat adalah, latihan mental dan bimbingan super intensif. Sekali lagi disebut ‘bimbingan super intensif’. Lihatlah pembantaian dari dua sisi, terutama sisi positif.  Hal itu justru memacu untuk segera melakukan perbaikan dan lulus dengan rasa puas mengerjakan skripsi. Entah apa yang dirasakan, seandainya dibimbing oleh Pak *** , walaupun sulit namun secara mental dan keilmuan bakal terasah banget. 
Bagaimanapun saya dibantai tapi bersyukur karena mendapat pelajaran berharga. Ini yang langka dan mungkin gag semua mahasiswa yang seminar mendapatkan kesempatan emas berduri ini. Perasaan takut di awal berubah menjadi lega dan bersyukur di akhir. Memang terkadang segala sesuatu tak seindah yang diharapkan namun juga tak seburuk yang dikhawatirkan.
Ambil sisi positif dari setiap sisi negatif yang diperoleh maka rasa takut dan khawatir akan berubah menjadi rasa lega, bangga dan puas mensyukuri semua yang ada. Then keep struggling men!!

Comments

  1. ngga dateng seminar ban, tapi serem juga kalo dibantai :v

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

(Harusnya) Bayarlah upah sebelum kering keringatnya

Ijen-Baluran dalam sehari

Wisatawan China Perpanjang wisata di Bali akibat Wabah Virus Corona