Real Backpackers in Bandung *again*

Bandung lagi!
Yah lagi-lagi perjalanan ke bandung aku lakukan. Entah kenapa kota kembang ini memiliki magent yang membuat setiap orang ingin berkunjung kembali. Sama halnya orang yang selalu kembali ke Jogja *karena aku orang jogja hahaha*.
Waktu luang seusai menyelesaikan tantangan bernama “skripsi” dan juga pekerjaan langsung aku manfaatkan untuk jalan-jalan. Sesibuk apapun dirimu, manfaatkan sedikit waktumu untuk jalan-jalan. Sekedar menyegarkan pikiran dan memompa semangat yang mulai kendur (Bani, 2014).
Begitu ada waktu, langsung ambil libur 2 hari antara kamis dan jumat. Walaupun dengan konsekuensi pulang ke Jogja langsung bekerja. Yah semuanya pasti ada konsekuensi. You all know that. Berlima aku bersama rekan polyglot (orang yang gemar bahasa asing) berangkat ke Bandung. 
Naik apa? 
Kereta ekonomi
tentunya karena harga yang cocok untuk kantong mahasiswa. Berangkat kamis 
siang dan sampai di Bandung tepatnya 
stasiun Kiaracondong jam 01.00. Kereta telat 2 jam. D*mn!! Tapi sedikit sadar, hal biasa di negeri ini.
Sampai di Bandung kami bingung. Kemana akan tidur? Badan lelah seharian di kereta dan tidak ada tempat tujuan menginap. Diputuskan kami jalan keluar dari stasiun. Baru 200 meter jalan akhirnya kami putuskan kembali naik angkot menuju Pusda’i *Pusat dakwah islam* Bandung.  What we’re going to is?? Yap tepat menginap alias numpang tidur hahaha. Thanks buat bapak satpam Pusda’I yang mengijinkan kami menginap walau cuma beberapa jam. 
Tengtong..
Hari jumat. Bangun pagi dan harus segera siap-siap dibayangi dinginnya udara dingin Bandung. Brrrrr. Rencana awal. Kawah Putih!! Semacam jadi sebuah keharusan ke kawah putih. Sewa motor. Sekalian jalan-jalan meen…
Mulai poto-poto di depan gedung sate dan jalanan sepanjang gasibu. Disini masalah mulai berdatangan. Mulai sarapan bubur ayam yang cukup mahal. 75 ribu 5 orang. Oh my God. What the hell. Masalah kedua. Menunggu motor sewaan. 2 jam lebih kamu harus nunggu di samping bapak penjual ketupat tahu depan Gedung Pertamina Jabar. Oh meeenn.



Perjalanan akhirnya dimulai dengan motor menuju kawah putih. Area macet di daerah Kopo mulai menjadi hambatan awal. Dan akhirnya hujan mulai turun. Kamu putuskan berteduh sebentar. Selang beberapa saat kami lanjutkan naik di bawah guyuran hujan lebat. Perjalanan sempat terganggu. Akhirnya ak jatuh tepat 4 km sebelum kawah putih. Alhamdulilah hanya sedikit lecet dan berteduh sebentar di pos satpam dekat TKP hahaha. Lanjut ke atas. Dan puncaknya ketika hanya kurang dari 1 km menuju kawah putih, kami batal naik. Hahaha sedikit konyol. Tukang parkir yang tidak bersahabat bahkan cenderung tidak menerima kehadiran kami. Dengan penyesalan yang cukup besar kami pun turun kembali ke kota Bandung. 
Masalah demi masalah terus muncul sepanjang perjalanan menuju kawah putih. Singgah sebentar di rumah Ebi di Pajajaran dan kembali ke Pusda’i.  Lagi-lagi maaf yaa pak satpam ngerepotin. Kami harus numpang menginap. Kami habiskan malam di Braga untuk jalan santai dan menikmati makan malam atau bisa dibilang “Supper” karena jam 1 malam. Sedikit beruntung karena “tahu gejrot”, makanan yang aku cari sejak lama kembali ditemukan di Braga, Tepat jam 11 malam. Waow! Ini mungkin hikmah dibalik musibah tadi. Alhmadulilah..
Angin malam Bandung akhirnya mengantar kami mengakhiri hari jum’at yang banyak masalah menuju kawah putih. Tidur.. tidur yang nyenyak di dalam kehangatan Pusda’I beralaskan jas hujan..
Hari sabtu telah tiba dan waktunya aku kembali sendirian ke jogja. Mereka berempat masih memiliki satu hari penuh di Bandung karena mereka pulang ke Jogja pada sabtu malam. Dan aku sabtu malam harus kembali bekerja di kafe.
Dengan kata lain. Back from travelling to working. Back to work!!
One day trip. Singkat tapi puas. walaupun gagal ke tujuan utama yaitu kawah putih, setidaknya hasrat backpackeran tercapai. terutama dengan "nebeng" menginap di Pusda'i , jatuh dan berbagai masalah yang menerpa. Terima kasih buat bapak satpam Pusda'i Bandung. Allah bless your kindness pak!!
Rasa puas untuk jalan-jalan menyebabkan kecanduan yang membuat aku siap untuk menyambut "backpackeran" selanjutnya. Entah kemana, dengan siapa, naik apa dan kapan. Yang penting. Jalan-jalan men!! Nikmati waktu luangmu diantara waktu sempitmu.. 
Bisakah? Mau tau bisa apa gag? Ya coba aja. Pasti biisa... 
#travelling #local #Bandung

Comments

  1. Iyi Gunler Bro, aseek nih backpackeran ke Bandung. Lah, kok bisa jatuh ki piye? gws bro

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

(Harusnya) Bayarlah upah sebelum kering keringatnya

Ijen-Baluran dalam sehari

Wisatawan China Perpanjang wisata di Bali akibat Wabah Virus Corona