Indonesia Banget di Delhi

Melanjutkan perjalanan kereta selama 28 jam dari Hyderabad, sampailah aku di New Delhi atau orang lokal sering menyebut hanya Delhi.Ibukota negara terpadat kedua di muka bumi ini dan kota terpadat di negeri tuan takur. Perjalanan kereta sangat lama tapi cukup mengesankan karena aku bisa mengobrol dengan warga lokal meskipun mereka tidak tahu bahasa inggris dan aku pun tidak paham bahasa hindi.

"But a backpacker should easily adapt with anyone, anytime and anywhere, right?"

bersama warga lokal asal Amritsar (Punjab)

Bagaimana tidak, semua orang dari seluruh penjuru India bisa ditemukan disini dan disinilah aku mulai melihat perbedaan Hyderabad sebagai perwakilan dari South India dan Delhi merupakan representasi dari North India. Sesampainya di Delhi Railway Station aku langsung menuju Hostel yang sudah dipesan jauh hari sebelumnya tentunya dengan harga yang murah meriah ala backpacker di daerah Paharganj atau di depan stasiun. Paharganj memang salah satu kawasan backpacker di Delhi mengingat banyaknya hotel maupun hostel disini. Bagaimana kondisi jalanannya? Jangan bertanya tapi cukup rasakan sendiri nantinya. Intinya harus waspada karena orang mengendara motor cukup sembarangan.
Kawasan Paharganj

Suasana jalanan yang semrawut

tak jarang orang menuntun kuda mereka

Disini uang mulai terkuras karena aku harus menambal sepatu dan sandal. Dengan terpaksa aku pertama kalinya menambal sepatu di negeri orang dan bisa menawar harga untuk servis tambal yang mirip dengan di Indonesia. Dari harga 500 rupee akhirnya aku cukup bayar 250 rupee. Bukannya jahat tapi aku kasihan sama kondisi finanial sendiri. Walaupun sempat merasa kasihan setelah tahu kalau dia berasal dari Ajmer,Rajashtan yang berjarak ratusan kilometer. Tapi apa daya servis sudah terbayar. Semoga servis anda laris selalu pak! hehehe.
menambal sepatu di negeri orang

Hostel yang aku pesan ternyata cukup “nyempil” dan butuh waktu untuk menemukannya. Untungnya pemilik hostel sangat ramah apalagi melihat ada tamu dari Indonesia. Aku menginap selama 3 malam disini mengingat banyak objek wisata yang harus ditelusuri. Hari pertama tentu hanya berjalan di sekitar hostel dan area Paharganj mengingat badan yang masih kelelahan setelah menempuh perjalanan 28 jam.
Guest House murah meriah

Banyak makanan murah bisa ditemukan disini sehingga tidak perlu khawatir akan kelaparan. Di hari pertama juga aku putuskan membeli simcard india yaitu A*rtel karena aku harus menghubungi seorang kawan asal Indonesia, mas Agus, yang sedang menempuh pendidikan di kota ini. Disinilah scam terjadi. Petugas counter menyuruhku membayar 500 rupee hanya sekedar membeli dan mengaktifkan simcard. Oh my God! Belum lagi pulsa sebesar 400 rupee dimana aku tahu kalau harga aslinya hanya 300 rupee. Inilah scam yang aku hadapi dan tentu harus aku nikmati. Bagaimana lagi? Mari menikmati apapun yang terjadi.
Hari kedua adalah waktunya aku berkunjung ke Jawaharal Nehru University dimana aku ingin mengunjungi mas Agus. Perjalanan berlangsung cukup rumit karena aku tidak tahu banyak tentang kota ini. Akhirnya kuputuskan untuk menggunakan Metro (semacam MRT di Singapura) dan lanjut dengan bajaj atau tuktuk.
Suasana stasiun metro Delhi cukup ramai sesak

Sampailah di kampus JNU dan bertemu mas Agus. Kami berjalan-jalan mengitari kampus dan memang suasanya cocok untuk fokus belajar.
bersama Mas Agus yang sedang belajar di JNU

ruangan Himpunan Mahasiswa Social Science JNU

Memang sebagai salah satu kampus terbaik di India, banyak pelajar asing yang menuntut ilmu disini. Ekspresi bangga juga dengan adanya warga Indonesia yang sedang belajar disini. Dan hal ini membuatku semakin semangat buat belajar nantinya.
Setelah makan siang di kantin kampus, akhirnya aku melanjutkan perjalanan ke Pragati Maidan dimana ada International Book Fair dan ada stand Indonesia disana. Cukup dengan ongkos 110 rupee, sampailah aku di Pragati Maidan. Ternyata untuk masuk ke arena harus bayar dan untungnya ada seorang bapak yang menawarkan tiketnya buatku karena temannya tidak jadi ikut. Alhamdulillah ini mungkin pengganti scam simcard dan pulsa kemarin.
Benar aja area disini sangat luas dan banyak negara berpartisipasi untuk mempromosikan diri mereka masing-masing. Tentunya aku tidak ambil pusing dan langsung mencari stand Indonesia. Di stand tanah air tercinta ini akhirnya aku kembali bertemu dengan orang Indonesia yang menjaga stand. Kami banyak berbincang mengenai Indonesia, bagaimana aku bisa nyasar sendirian sampai ke tempat ini dan masih banyak lagi. Kejutan kedua adalah aku diberikan sebungkus makanan yang isinya nasi oseng dan tempe khas Indonesia. Lagi-lagi alhamdulillah merasakan juga masakan indonesia di negara orang.
World Book Fair di Pragati Maidan

Stand Indonesia tercinta

Cukup lama aku berada di stand Indonesia hingga petang tiba dan aku berpamitan dengan semua yang ada disana untuk beristirahat di hostel. Seharian di Delhi dan bertemu dengan orang-orang Indonesia terasa sangat unik dan Indonesia banget. Malam hari ditutup dengan dinner bersama dengan teman-teman hostel yang juga baru bertemu malam itu juga. Dan mari bersiap untuk mengeksplor keesokan harinya.
#solotraveling #backpacker #international #India #Delhi #Indonesian

Comments

  1. S128Cash Bandar Betting Online Terbaik dan Terbesar di Indonesia.
    Jika Anda seorang peminta Judi Online, Anda wajib bermain disini dan kami jamin Anda akan merasakan Sensasi dan Kenyamanan yang LUAR BIASA !!
    Disini kami menyediakan semua permainan Populer seperti Sportsbook, Live Casino, Sabung Ayam Online, IDN Poker dan masih banyak permainan lainnya.

    Segera daftarkan diri Anda bersama kami dan dapatkan PROMO BONUS yang tersedia, yaitu :
    - BONUS NEW MEMBER 10%
    - BONUS DEPOSIT SETIAP HARI 5%
    - BONUS CASHBACK 10%
    - BONUS 7x KEMENANGAN BERUNTUN !!

    Untuk pendaftarannya sangat mudah dan GRATIS!!
    Hubungi kami :
    - Livechat : Live Chat Judi Online
    - WhatsApp : 081910053031

    Link Alternatif :
    - http://www.s128cash.biz

    Judi Bola

    Situs Judi Bola

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

(Harusnya) Bayarlah upah sebelum kering keringatnya

Ijen-Baluran dalam sehari

Wisatawan China Perpanjang wisata di Bali akibat Wabah Virus Corona