Sehari keliling Delhi bersama kawan CS

Hari selanjutnya diagendakan khusus untuk ke objek wisata di Delhi. Rencana awal adalah menggunakan bus keliling kota dengan tarif seharga 300 rupee. Namun tawaran itu segera aku tolak mengingat seorang kawan dari CS (Couch Surfing)dari Kanada, Arian, yang kebetulan juga solo traveling ingin mengeliling Delhi barengan. OK, tentu itu yang ak ambil mengingat budget yang akan dikeluarkan jauh lebih sedikit. Kami yang belum pernah bertemu sebelumnya, janjian untuk ketemu di stasiun utama Delhi (sayangnya tidak ada foto kami berdua). Hahaha disinilah konyolnya dimana kami harus menunggu selama 2 jam untuk berputar-putar mengingat adanya miskomunikasi antara kami berdua. Hingga akhirnya aku putuskan untuk bertemu di tourism info bureau di lantai 2 stasiun. Bagaimanapun dia pasti menemukanku. Well dan akhirnya kita bertemu, ngobrol sejenak dan siap mengelilingi ibukota.
Rencana awal bertemu dan gagal

Tempat kami bertemu di Tourism Info Bureau

Sayangnya waktu yang sudah menunjukkan pukul 12 membuat kami tidak bisa mengunjungi banyak destinasi dan akhirnya kami putuskan ke Qutb Minar, sebuah peninggalan muslim di masa lampau. Kami hanya bermodalkan gps dan menggunakan metro menuju kesana dan menghindari naik bajaj untuk meminimalkan budget. Sampailah kami di Qutb Minar dan aku mencoba membeli tiket dengan harga lokal anya 10 rupee, bandingkan dengan tiket untuk turis sebesar 250 rupee. Oh my God! Dan aku berhasil membeli 2 tiket dengan harga 20 rupee. Hanya menyodorkan uang sebesar 20 rupee dan bilang
“Bhaiyaa, doo ticket”.
Yang artinya “Brother, two tickets”. Karena banyak warga lokal menganggap aku orang India, akhirnya aku manfaatkan aja trik ini. That was my lucky day!!
HTM seharga 10 rupee

Kami akhirnya berjalan mengitari Qutb Minar melihat-lihat kemegahan bangunan yang dibuat di masa lalu. Sebagian besar hanyalah terbuat dari batu, tetap saja aku merasa bersyukur melihat salah satu karya seni yang masih dijaga hingga sekarang.
dulunya bernama Masjid Quwwatul Islam
kombinasi reruntuhan menara dan kubah
Makam yang masih terawat
Kaligrafi yang mengagumkan

Qutb Minar mungkin terlihat seperti reruntuhan benteng dari kejauhan tapi bagaimanapun juga ini merupakan salah satu perjalanan historis untuk sejenak melihat kejayaan peradaban muslim di India di masa lampau. Selepas dari sana, kami kebingungan mencari destinasi selanjutnya. Setelah berbicang sejenak dengan Arian, kami putuskan menuju Humayun’s Tomb. Kali ini kami gunakan bajaj karena harga yang cukup murah. Namun disinilah kami hampir dijebak karena kami diantar menuju toko souvenir (seperti di Bangkok). Kami putuskan hanya melihat sejenak tanpa membeli satupun. Hehehe kami tidak punya agenda untuk membeli souvenir maupun perhiasan.
Sesampainya di stasiun metro akhirnya kami putuskan untuk berjalan ke gedung parlemen India karena waktu yang semakin sore. Sayangnya hari itu berkabut dan kami tidak bisa melihat dengan jelas. Bahkan India Gate yang merupakan salah satu ikon India ditutup karena sedang ada suatu acara. Mungkin kami memang sedang tidak beruntung.

Baiklah kami nikmati saja pemandangan lalu lintas di sekitar gedung parlemen yang tidak seramai jalanan Delhi pada umumnya.
kabut menyapa sore hari di parlemen India
Lalu lintas yang tidak terlalu padat di parlemen

Untuk menutup hari, kami berkunjung ke Khan Market, salah satu pusat oleh-oleh di Delhi. Tentu saja dengan cukup berjalan kaki. Kami hanya sejenak melihat pasar ini dan tidak juga muncul keinginan untuk membeli barang apapun karena kantongku sendiri pun memang tidak disediakan untuk itu. Pakaian, makanan, bahkan kain banyak dijual disini. Sayangnya untuk makanan, sangat jarang makanan khas Delhi maupun India. Kebanyakan makanan yang ada merupakan impor dari timur tengah.
salah satu sudut Khan Market

Selama dua jam kami berkeliling di Khan Market akhirnya kami kembali ke stasiun Delhi kembali menggunakan metro. Dan disinilah kami berpisah karena aku merasa cukup lelah dan Arian masih ingin mencari tiket kereta menuju Jaipur. Agendaku sendiri adalah melanjutkan ke Agra dan Jaipur adalah 3 hari lagi. Kami pun berpisah tanpa sempat berfoto bersama kamera maupun HP kami sudah kehabisan daya baterai. Bagaimanapun aku belajar banyak dari Arian, solo traveler selama 4 bulan. Hope to see you again someday brother! Thanks for one amazing day with you!

Comments

  1. S128Cash Bandar Betting Online Terbaik dan Terbesar di Indonesia.
    Jika Anda seorang peminta Judi Online, Anda wajib bermain disini dan kami jamin Anda akan merasakan Sensasi dan Kenyamanan yang LUAR BIASA !!
    Disini kami menyediakan semua permainan Populer seperti Sportsbook, Live Casino, Sabung Ayam Online, IDN Poker dan masih banyak permainan lainnya.

    Segera daftarkan diri Anda bersama kami dan dapatkan PROMO BONUS yang tersedia, yaitu :
    - BONUS NEW MEMBER 10%
    - BONUS DEPOSIT SETIAP HARI 5%
    - BONUS CASHBACK 10%
    - BONUS 7x KEMENANGAN BERUNTUN !!

    Untuk pendaftarannya sangat mudah dan GRATIS!!
    Hubungi kami :
    - Livechat : Live Chat Judi Online
    - WhatsApp : 081910053031

    Link Alternatif :
    - http://www.s128cash.biz

    Judi Bola

    Situs Judi Bola

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Ijen-Baluran dalam sehari

Wisatawan China Perpanjang wisata di Bali akibat Wabah Virus Corona

(Harusnya) Bayarlah upah sebelum kering keringatnya