KKN = loncatan awal ke depan

KKN memang kesempatan untuk melatih kebersamaan dan kedewasaan dimana emosi bakal diuji selama 2 bulan. Hidup bersama serumah dengan teman yang biasanya tidak bersama tentu akan melahirkan banyak cerita baik positif seperti saling berbagi hingga negative yaitu masalah internal dan eksternal. Kebersamaan akan terbentuk karena mau gag mau kita harus hidup dengan berbagai macam karakter dan bertemu itu setiap hari. Merasa bosan? Sebel? Of course! Semua sifat pribadi akan terungkap selama KKN mulai dari manja, malas, egois, dll. Kalau kita hanya melihat dari satu sisi maka sisi negative yang didapat. Cobalah lihat dari sisi lain, sesuai pepatah “lihatlah hidup dari berbagai sisi niscaya kamu akan menyadari betapa banyak orang yang tak seberuntung dirimu”.  Sisi positif KKN adalah munculnya kedekatan karena selalu hidup bersama, bahkan tidak menutup kemungkinan adanya “cinlok” atau cinta lokasi dalam periode 2 bulan.
Sebelum memilih dan menjalani KKN, pastikan bahwa kita siap mengambil segala resiko yang akan dihadapi. Tentunya dengan buah yang setimpal dengan resiko yang didapat. Segala kemungkinan positif dan negative tentu sangat memungkinkan terjadi. Disini mental diuji, apakah kita mampu menguatkan mental atau malah mental menjadi down. Sebagai contoh KKN 2013 adalah bertepatan dengan bulan Ramadhan dan Idul Fitri, dimana kedua hal itu sangat penting bagi umat islam dan di negara ini identik dengan berkumpul bersama keluarga. Resiko pertama yang dihadapi tentu adalah menjalani ibadah puasa dan lebaran di luar keluarga besar. Bisa dibayangkan bagaimana rasanya?? Mungkin terasa berat bagi yang sedikit manja. Resiko kedua adalah tempat KKN yang jauh (Lombok timur) dan sama sekali tidak mengerti bahasa, budaya dan karakter penduduknya mengharuskan kita untuk beradaptasi dan menghormati budaya mereka. Resiko ketiga adalah kendaraan untuk menjalani hari-hari KKN dan makanan selama 2 bulan. Disusul resiko berikutnya yaitu perpecahan internal yang dapat menghancurkan keutuhan tim dan program KKN yang tersendat karena suatu hal mendadak.
Disinilah mental dan kedewasaan berbicara. Apa sih output dari KKN? Pertama kita ‘lulus’ dari KKN ini menjadi seseorang yang bermental tangguh, dewasa dan mampu mengontrol emosi. Kedua adanya something special yang ditinggalkan di desa / dusun tempat KKN sehingga berkesan bagi warga setempat. Ketiga yaitu program yang terselesaikan dengan baik. Ketiga hal tersebut wajib diraih mengingat sebagian besar hanyalah berpatokan pada poin ketiga yaitu program selesai tanpa memandang poin pertama dan kedua. KKN 2013 ini dapat diibaratkan dengan bulan ramadahan yang penuh dengan tantangan dan harus mengendalikan hawa nafsu. Idul fitri yang berupa hari kemenangan juga sama dengan saat penarikan KKN. Kita keluar dari KKN menjadi diri yang baru dan siap menjalani tantangan selanjutnya baik itu kulia, skripsi hingga masa depan yang tak pasti.
Jadi selama KKN yang hanya 2 bulan ini, cukuplah kita sedikit paksakan untuk betah dalam menjalankan program maupun bersosialisasi karena ini semua akan menghasilkan sesuatu yang manis maupun menjadi cerita manis di masa depan mengingat KKN hanya sekali seumur hidup.
Tetap sehat tetap semangat. Cuma 2 bulan untuk selamanya. Viel Spass!

Comments

Popular posts from this blog

(Harusnya) Bayarlah upah sebelum kering keringatnya

Ijen-Baluran dalam sehari

Wisatawan China Perpanjang wisata di Bali akibat Wabah Virus Corona